Lanjutan Latihan Skenario Film 1
SC.16.EXT.TAMAN – SIANG
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah taman dengan beberapa bangku tertata dengan
rapi, terdapat sebuah pohon besar yang berada di tengah-tengah taman, di depan
pohon tersebut terdapat sebuah kolam kecil dengan beberapa ikan yang terlihat
berenang-renang, terlihat beberpa orang sedang berkunjung ke taman itu, mereka
terlihat duduk pada bangku taman, satu orang sedang asyik dengan membaca buku,
beberapa orang terlihat sedang mengobrol, terlihat Alina memasuki taman dan
duduk pada sebuah bangku yang masih kosong, kemudian ia mengeluarkan buku dan
menulis sesuatu.
CUT TO :
Snapshots (melatar-belakangi OS) : L S.
memperlihatkan Alina yang menulis, sesekali ia terlihat tersenyum, kemudian
sesekali ia terlihat melihat sekitarnya, lalu kembali menulis;
ALINA
OS : tapi adakah kau bisa kembali dengan senyumanmu
yang khas itu? aku harap kau bisa menjawabnya dengan kedatanganmu dihari di
mana kau datang di stasiun kereta! Pada saat itu, aku hanya ingin ucapkan satu
kata yang tidak pernah aku katakan sebelumnya, dan.....aku rasa pada saat
itulah waktu yang paling tepat untuk mengatakannya, aku hanya ingin mengucapkan
“terima kasih kekasihku telah menjadi bagian dari kehidupanku”
FADE OUT.
FREEZE.
DISSOLVE TO :
SC.17.EXT. MARKAS PRAJURIT – MALAM
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah markas prajurit dengan beberapa senapan
terpampang di setiap tenda, cahaya lampu menyala sedikit redup, beberapa orang
terlihat sedang membaca buku, tapi ada beberapa prajurit dengan mengobrol
dengan prajurit yang lain, mereka terlihat akrab dan terlihat beberapa prajurit
sedang menikmati santap makan malam mereka, Tedi terlihat sedang menikmati
makan malamnya dengan sesekali mengobrol dengan beberapa rekan prajurit
lainnya.
ESTABLISH :
HASAN
Ted,
aku merasa beruntung hari ini (tertawa) dipos-ku tidak terjadi apa-apa, tidak
ada satu pun warga yang mau melintasi perbatasan tadi pagi sampai sore, sepi!!!
Sepi sekali, aku heran dengan mereka, tidak seperti biasanya mereka seperti
itu, tapi walau bagaimana pun aku tetap bersyukur (tersenyum)
L S :
TEDI
Justru
aku yang merasa lebih beruntung dari tadi pagi hingga sekarang aku jaga di
markas (tertawa) tadinya aku ingin ikut dengan si Imran (menunjuk Imran) tapi
kemudian komandan bilang, aku hari ini di tempatkan di markas (tertawa)
CAMERA PAN TO :
HASAN
Lain
kali aku akan minta komandan untuk menempatkan aku di markas, (tertawa)
sekali-kali kau harus menikmati masa-masa ini dengan bersantai di markas
(tersenyum)
INS. :
ESTABLISH. terlihat Tedi dan Hasan terus mengobrol, sesekali mereka
melempar canda dan mereka terlihat tertawa-tawa, kemudian Nino datang
menghampiri mereka;
CAMERA FOLLOW :
NINO
Wah,
sepertinya ada sesuatu yang menarik di sebelah ini, ! (berjalan sambil menatap Hasan
dan Tedi) apa aku boleh bergabung dengan kalian? (mengkerutkan dahi)
CAMERA PAN TO :
HASAN
Ah, tentu saja,
No (tersenyum) mari ke sini! (melambaikan tangan)
CAMERA PAN TO :
TEDI
Apa hari ini
menyenangkan bagimu, No? (tersenyum)
CAMERA PAN TO :
NINO
(tertawa)
cukup menyenangkan, beberapa kali aku harus mondar mandir memeriksa setiap
orang yang ingin masuk ke wilayah negara kita, tapi tak satu pun dari mereka
yang mencurigakan (tersenyum) ah, Ted! Apa kau sudah menulis surat untuk
istrimu itu? (mengangkat kedua alis)
CAMERA PAN TO :
TEDI
Belum,
No.....(menggelengkan kepala) aku belum sempat menulis surat (tersenyum)
mungkin nanti sebelum tidur aku sempatkan menulis beberapa kata (tersenyum)
CAMERA PAN TO :
NINO
Hmm, begitu
ya....(menganggukkan kepala)
INS. : CAMERA
FOLLOW. terlihat komandan mendatangi mereka, kemudian ia duduk diantara
mereka dan berbicara;
L S :
KOMANDAN
Apa makan malam
kalian enak hari ini? (menatap semua dan tersenyum)
CAMERA PAN TO :
HASAN
(tersenyum)
lumayan, komandan (tersenyum)
CAMERA PAN TO :
KOMANDAN
Saya
ingin berbicara pada kalian (menarik nafas) aku rasa pasukan baru akan datang
sebentar lagi, jadi....ah, kalian sebentar lagi akan selesai bertugas
(tersenyum) kalian boleh pulang dua bulan lagi, jadi mulai besok tugas kalian
hanya akan berada di markas saja, tidak perlu menuju pos penjagaan (memegang
pundak Hasan) nikmati masa berlibur kalian (tersenyum)
L S :
TEDI
Benarkah?
(berdiri)
CAMERA PAN TO :
KOMANDAN
Iya
(tersenyum) kau boleh pulang, temui-lah keluargamu dan sampaikan salamku pada
mereka setelah kau sampai ke rumahmu (tersenyum dan berjalan meninggalkan
mereka)
INS. : ESTABLISH.
memperlihatkan Tedi, Hasan, dan Nino yang sangat bahagia, mereka terlihat
berjingkrak-jingkrak, mereka terlihat tertawa-tawa;
CAMERA PAN TO :
NINO
Sebaiknya
kita mulai memberitahu keluarga kita! (tersenyum) terutama kau, Ted! (menunjuk
Tedi) kau harus cepat-cepat memberitahu istrimu, ia pasti akan sangat bahagia
mendengar kau akan pulang (tersenyum)
INS.
: C U. memperlihatkan Tedi yang
mengangguk;
DISSOLVE TO :
SC.18.INT.STASIUN KERETA API – PAGI
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah stasiun kereta api dengan beberapa kereta
api yang diam, terlihat beberapa penumpang berdesakan masuk ke dalam kereta
tersebut, terlihat seorang penjaga kereta sedang sibuk mengatur lalu lintas
kereta, ia sesekali menggunakan peluitnya untuk memberitahu masinis, terlihat
beberapa orang sedang menunggu kereta api, mereka duduk pada sebuah bangku yang
terletak tidak jauh dari tempat penjualan tiket, terlihat Alina datang dengan
menggunakan pakaian yang sangat menarik, baju berwarna putih bermotif polkadot
hitam, dibalut dengan sweater warna kuning muda, rok yang dipakai senada dengan
bajunya, dan berwarna hitam berhak rendah, ia terlihat menuju sebuah bangku,
kemudian ia duduk, ia sesekali membuka tas kecilnya, mengambil sebuah cermin
kecil dan merapikan riasan yang menempel di wajahnya, kemudian ia memasukkannya
lagi.
C U :
ALINA
VO : aku harap ia kembali hari ini, aku sudah terlalu
lama menunggunya pulang, ini sudah hampir 4 bulan ia meninggalkanku, aku sangat
rindu dengannya, semoga saja ia bisa datang dan menyapaku di sini (tersenyum)
CUT TO :
Snapshots : ESTABLISH.
memperlihatkan sebuah kereta api yang datang ke stasiun itu;
CUT TO :
CAMERA FOLLOW :
ALINA
VO : sayang kaukah yang ada di dalam kereta api ini?
Ini aku adindamu terkasih datang untuk menjemputmu! (berdiri lalu berjalan
menuju kereta itu)
CUT TO :
Snapshots : ESTABLISH.
memperlihatkan para penumpang yang turun dari kereta api, kemudian mereka berjalan
menuju pintu keluar, terlihat Alina berjalan menuju kereta tersebut, ia
kemudian terlihat menerawang mencari-cari seseorang, sesekali ia menyenggol
seseorang, secara refleks ia berkata “maaf!” dan tersenyum, tak lama setelah
mencari, ia terlihat kelelahan, terlihat kereta pun sudah kosong, ia kemudian
duduk kembali di bangku yang sama;
CUT TO :
L S :
ALINA
VO : mungkin kereta berikutnya kau ada di dalamnya,
aku akan setia menunggumu, sampai kapan pun,.....(menyeka keringat di wajah)
CUT TO :
Snapshots : ESTABLISH.
memperlihatkan Alina yang menunggu dengan waktu yang cukup lama, sesekali ia
melihat ke arah luar untuk melihat hari, kemudian ia kembali fokus pada stasiun
tersebut, ia sesekali terlihat mengobrol dengan penumpang perempuan yang duduk
di sampingnya, kemudian setelah penumpang perempuan itu pergi, ia pun kembali
fokus pada setiap kedatangan kereta api, lalu ia pun kembali melihat ke arah
luar, terlihat matahari mulai menguning, ia pun bangkit, dan merapikan bajunya,
terlihat Alina meninggalkan stasiun kereta api tersebut;
CUT TO :
CAMERA FOLLOW :
ALINA
VO : mungkin hari esok kau akan ada di peron stasiun
kereta ini, aku selalu menunggumu, sampai kapan pun, (menghela nafas)
DISSOLVE TO :
SC.19.EXT.POS PENJAGAAN – SIANG
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah pos penjagaan berwarna putih dengan pagar
kawat yang dipasang disekitar pos, terlihat Nino dan Tedi sedang berjaga,
mereka sesekali terlihat keluar pos dan meneropong dengan teropong yang
tersedia, kemudian mereka mencatat apa yang mereka lihat.
L S :
TEDI
No,
aku berpikir semalaman, aku tetap tidak bisa menuliskan satu patah kata pun
untuk dia (menggelengkan kepala) aku rasa menjadi prajurit mematikan
kreativitasku (menggelengkan kepala) atau mungkin aku terlalu senang ketika
mendengar komandan akan segera memberikan kita surat bebas bertugas? Tapi yang
jelas, aku sudah berusaha tapi gagal (tersenyum)
INS. : ESTABLISH.
memperlihatkan Nino yang mengambil secarik kertas dari dalam tasnya, kemudian
ia memberikannya pada Tedi;
CAMERA PAN TO :
NINO
Kau
tidak perlu berpikir hanya menulis, tulis apa yang ada di dalam benakmu
(tersenyum) biarkan tanganmu melakukan tugasnya, bukan otak yang melakukannya,
nanti setelah selesai kau bisa koreksi semua itu dengan otakmu, untuk sekarang
biarkan hati dan tanganmu yang bertugas (menepuk pundak Tedi)
CAMERA PAN TO :
TEDI
Terima
kasih, No (menepuk pundak Nino) tapi siapa yang akan menjaga pos? (mengkerutkan
dahi)
CAMERA PAN TO :
NINO
Biar
aku saja yang menjaga pos ini! Kau (menunjuk Tedi) tulis saja surat yang indah
untuk istrimu yang cantik itu! (tersenyum)
INS. : ESTABLISH.
memperlihatkan Tedi yang menulis dengan tekun, sedangkan Nino berjaga di depan
pos;
FADE OUT.
DISSOLVE TO :
SC.20. EXT.TAMAN – SIANG
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah taman dengan beberapa bangku tertata dengan
rapi, terdapat sebuah pohon besar yang berada di tengah-tengah taman, di depan
pohon tersebut terdapat sebuah kolam kecil dengan beberapa ikan yang terlihat
berenang-renang, terlihat beberpa orang sedang berkunjung ke taman itu, mereka
terlihat duduk pada bangku taman, satu orang sedang asyik dengan membaca buku,
beberapa orang terlihat sedang mengobrol, terlihat Alina memasuki taman dan
duduk pada sebuah bangku yang masih kosong, kemudian ia mengeluarkan buku dan
menulis sesuatu.
CUT TO :
Snapshots (melatar-belakangi OS) : L S.
memperlihatkan Alina yang menulis, sesekali ia terlihat tersenyum, kemudian
sesekali ia terlihat melihat sekitarnya, lalu kembali menulis;
ALINA
OS : kasih ini sudah hampir setengah tahun sejak
kepergianmu menjalani tugas sebagai wajib militer, apa kau baik-baik saja? apa
kau masih bisa tersenyum seperti dahulu? Aku harap kau masih bisa, sebab hal
itulah yang bisa membuatku mengurungkan niat untuk marah pada kepergianmu
ini.....(menarik nafas) oh, iya,....kasih, semenjak kau pergi meninggalkan aku
di kota ini, aku jadi sering ke taman ini, entah mengapa! Tapi aku selalu
merasa, bahwa taman ini merupakan bagian dari dirimu yang tidak bisa
terlepaskan.....setiap kali aku merasa rindu padamu, aku datang ke taman ini
dan tebak, rinduku padamu selalu terobati dengan hadir ke taman ini! Apa kau
menyihir tempat ini sebelum kau pergi? (tertawa kecil) apa kau meyihir taman
ini menjadi seperti dirimu? (tertawa kecil) tapi itulah kenyataannya sekarang,
aku mengobati rindu dengan datang ke taman ini, dan pulang dengan perasaan lega
karena telah melihatmu tersenyum di sini (menarik nafas)
CUT TO FLASHBACK :
SC.21.EXT.JALANAN – MALAM
FLASHBACK.
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah jalanan tengah kota dengan lampu-lampu
jalanan yang menyala dengan terang, terlihat kerumunan orang sedang
berjalan-jalan pada malam itu, terlihat kerumunan pedagang sedang sibuk
melayani para pengunjung yang sedang membeli barang dagangan mereka, terlihat
beberapa orang berdagang pakaian, namun kebanyakan, para pedagang itu berdagang
makanan, semua pedagang menyediakan meja dan kursi untuk para pembeli, terlihat
Alina dan Tedi sedang berjalan-jalan.
CUT TO :
Snapshots (melatar-belakangi OS) :
CAMERA FOLLOW. memperlihatkan Tedi dan Alina sedang berjalan-jalan
mengitari jalanan, mereka terlihat bahagia, tangan mereka saling terkait satu
sama lain, terlihat tangan Tedi memegang tangan Alina dengan sangat erat;
ESTABLISH. Memperlihatkan Tedi yang mendapatkan satu meja
makan untuk Alina dan dirinya di ujung jalan, mereka lalu duduk, memperlihatkan
siluet mereka di aspal jalanan;
ALINA
OS : kasih, apa kau masih mengingat kencan pertama
kita? Saat itu, kau mengajakku ke sebuah jalanan di tengah kota yang penuh
dengan orang-orang yang makan, hari itu kendaraan sengaja tidak boleh melintas
ke jalan itu, setiap lampu jalanan menyoroti wajahmu yang tegas, terlihat penuh
dengan kewibawaan, penuh dengan harapan yang akan segera terwujud, tak sedikit
pun tersirat rona kegagalan dalam sorot matamu yang penuh dengan kepercayaan
diri yang tinggi, kau tahu terkadang aku merasa bahwa aku tidaklah cocok
denganmu dan segala yang kau punya, aku bukan wanita yang serba bisa dan bisa
menyeimbangi segala kelebihan yang kau punya, untuk itu aku lebih memilih orang
lain daripada kau, pada saat kencan pertama kita, kau memesan meja yang berada
tepat di ujung jalan, setiap kendaraan yang akan memutarkan arah, selalu
menyorot kita berdua, terasa indah waktu itu, kita seakan duduk di atas podium
gedung opera dengan lampu yang selalu menyoroti kita yang sedang melakukan
tarian dansa romantis, siluet kita berdua tercetak secara instan pada aspal
tatkala sinar lampu kendaraan menyoroti kita, dulu, aku kira kita akan segera
menjadi kenangan (menarik nafas)
CUT TO FLASHBACK :
SC.22.EXT.TAMAN – SORE
FLASHBACK.
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah taman dengan beberapa bangku tertata dengan
rapi, terdapat sebuah pohon besar yang berada di tengah-tengah taman, di depan
pohon tersebut terdapat sebuah kolam kecil dengan beberapa ikan yang terlihat
berenang-renang, terlihat beberpa orang sedang berkunjung ke taman itu, mereka
terlihat duduk pada bangku taman, satu orang sedang asyik dengan membaca buku,
beberapa orang terlihat sedang mengobrol, terlihat Tedi dan Alina berada di
taman.
CUT TO :
Snapshots (melatar-belakangi OS) :
L S. memperlihatkan Tedi yang berbicara sambil sesekali
ia melihat Alina dengan seksama, kemudian sesekali Tedi seperti bertanya pada
Alina, terlihat Alina sesekali tersenyum;
ESTABLISH. Memperlihatkan Tedi yang memberikan sebuah hadiah
pada Alina, terlihat Alina bahagia kemudian memeluk Tedi;
ALINA
OS :(tertawa kecil) tapi entah apa yang ada di dalam
otakmu yang indah itu, aku terus merasa heran kenapa kau tidak mencari saja
perempuan lain dan menikahinya, mungkin kau akan mendapatkan perempuan yang
jauh lebih cantik daripada aku, kau mengejarku seakan aku adalah buronan yang
mencuri sebongkah batu intan permata, kau terus mencariku tanpa alasan, pernah
aku merasa bersalah, tapi dulu aku masih yakin kau akan lebih pantas dengan
orang lain, bukan denganku. Ah......hidup memang penuh misteri, aku secara
tidak sengaja bertemu denganmu lagi, seketika itu pula kau mencurahkan segala
isi hatimu yang kecil itu padaku, aku terharu, ternyata selama ini kau berupaya
keras untuk membuatku merasa yakin bahwa aku memang pantas untukmu, kau orang
pertama yang bisa meyakinkanku dengan sebuah keputusan, dulu aku adalah orang
yang sangat pesimis, tapi semenjak pertemuan yang tidak sengaja itu, aku
berubah menjadi orang yang paling optimis se-dunia (tertawa kecil) aku selalu ingat
pada omonganmu mengenai orang pesimis (tertawa kecil) orang pesimis itu
bagaikan daun yang telah lapuk, namun orang yang optimis bagaikan daun runcing
yang siap menusuk siapa saja yang tidak mengetahui kepesimisannya, dengan tegas
aku katakan “kau benar”.
CUT TO FLASHBACK :
SC.23.EXT.PANTAI – SIANG
FLASHBACK.
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah pantai dengan ombak dan suaranya yang
menggema, beberapa pohon kelapa berdiri kokoh menjulang tinggi di pinggiran
pantai, terlihat sebuah dermaga berdiri megah beberapa perahu terlihat
bersandar pada dermaga itu, terlihat seorang nelayan menawarkan beberapa ikan
yang ada ditangannya, ia selalu tersenyum ketika menawari pengunjung pantai, beberapa
orang terlihat sedang duduk-duduk santai di pinggir pantai, terlihat Alina dan
Tedi berjalan-jalan di pinggir pantai.
CUT TO :
Snapshots (melatar-belakangi OS) :
ESTABLISH. Memperlihatkan Tedi dan Alina sedang berjalan-jalan
di pinggir pantai, tangan mereka terlihat saling terpaut, tangan kiri Alina
terlihat memegang sebuah sandal, sementara Tedi terus mengajak Alina mengobrol,
Alina terlihat memerhatikan Tedi dengan seksama, sesekali ia terlihat
tersenyum;
ALINA
OS : Kasih, sudah lama rasanya kita tidak pergi ke
pantai dan memandangi pantai sampai ombak merasa bosan, karena kita terus
pandangi mereka dengan tatapan mesra, kapan kiranya kita bisa pergi berdua
menuju pantai kembali? esok’kah? Lusa’kah? Yang pasti aku selalu menunggu hari
itu terjadi lagi, kasih, kau tahu setiap debur ombak yang menyapa, terlihat kau
semakin membuatku merasa paling rendah, aku sering bertanya pada diriku
sendiri, “apa benar aku bisa cocok denganmu?” kau memang bisa membuat setiap
orang merasa malu dan terhina ketika menatap matamu yang selalu terlihat serius
itu, aku pun demikian, rasanya ingin sekali aku mencari orang lain yang sepadan
denganmu dan menikahkanmu dengan dia, tapi nyatanya aku tidak mampu melakukan
itu, kau selalu membuatku merasa yakin denganmu,
FLASHBACK CUT TO :
SC.24. EXT.TAMAN – SIANG
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah taman dengan beberapa bangku tertata dengan
rapi, terdapat sebuah pohon besar yang berada di tengah-tengah taman, di depan
pohon tersebut terdapat sebuah kolam kecil dengan beberapa ikan yang terlihat
berenang-renang, terlihat beberpa orang sedang berkunjung ke taman itu, mereka
terlihat duduk pada bangku taman, satu orang sedang asyik dengan membaca buku,
beberapa orang terlihat sedang mengobrol, terlihat Alina memasuki taman dan
duduk pada sebuah bangku yang masih kosong, kemudian ia mengeluarkan buku dan
menulis sesuatu.
CUT TO :
Snapshots (melatar-belakangi OS) : L S. Memperlihatkan
Alina yang berhenti menulis, kemudian ia melihat sekitar, dan tersenyum;
ALINA
OS : Kasih, jika kau kembali nanti, apa kau masih
seperti dulu? Jika ya, aku harus bersiap-siap menjadi orang yang merasa terhina
kembali (tertawa kecil)
DISSOLVE TO :
SC.25.EXT.PANTAI – SIANG
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah pantai dengan ombak dan suaranya yang
menggema, beberapa pohon kelapa berdiri kokoh menjulang tinggi di pinggiran
pantai, terlihat sebuah dermaga berdiri megah beberapa kapal perang terlihat
bersandar pada dermaga itu, terlihat seorang nelayan menawarkan beberapa ikan
yang ada ditangannya, ia selalu tersenyum ketika menawari pengunjung pantai
selain para prajurit, beberapa orang terlihat sedang duduk-duduk santai di
pinggir pantai, terlihat beberapa orang prajurit mendatangi pantai, diantara
para prajurit itu terlihat Tedi.
CUT TO :
Snapshots (melatar-belakangi OS) :
ESTABLISH. Memperlihatkan para prajurit yang mengunjungi
pantai, mereka tampak tak bersenjata, semua prajurit tersebut terlihat
menikmati kunjungan mereka ke pantai, mereka sesekali terlihat melempar canda,
terlihat sebagian dari mereka berlari-lari di pinggir pantai;
ESTABLISH. Tedi terlihat berjalan-jalan santai dengan memegang
sepatunya, ia sesekali terlihat tersenyum, kemudian ia menghampiri ombak, lalu
ia menghindarinya, Tedi terlihat bahagia, kemudian seorang temannya menggoda
Tedi, mereka terlihat bercanda-canda, mereka terlihat tertawa-tawa sesekali
mereka terlihat bermain kejar-kejaran;
C U. Memperlihatkan Tedi yang berdiri di pinggir pantai,
ia terlihat memandang ke sekitar pantai;
TEDI
OS : Kasih, sudah berapa lama kita tidak mendatangi
pantai seperti dulu? Pantai sudah mulai rindu pada kita, kasih....(menarik
nafas) apakah kau masih sabar menungguku di sana? Atau kau mulai merasa bosan
menungguku? Aku harap kau masih sabar menungguku, esok atau lusa aku akan kirim
surat untukmu sebagai pelipur lara, maaf aku harus meninggalkanmu di sana, tapi
jangan khawatir kasih, aku akan segera pulang.......
INS. : CAMERA
FOLLOW. memperlihatkan beberapa orang bersenjata lengkap mendatangi pantai,
kemudian mereka terlihat mengintai para prajurit yang sedang menikmati pantai, lalu
mereka mulai mendekati para prajurit itu, kemudian mereka menyerang para
prajurit itu;
ESTABLISH :
PENYERANG
Mati,
kalian!!!!! (berlari sambil menembaki para prajurit)
INS. : CAMERA
FOLLOW. memperlihatkan para prajurit yang berlari menghindari tembakan,
mereka menuju mobil untuk mengambil senjata;
C U :
NINO
Kalian cepat
ambil senjata kalian!!!! (menatap yang lain) cepat!!!cepat!!!
INS.
: LS. memperlihatkan para prajurit
yang mengambil senjata;
C U :
NINO
Apa kalian sudah
siap!? (menarik nafas)
L S :
SEMUA PRAJURIT
Ya!!!! (memegang
senjata dengan erat)
INS. : L
S. ketika para prajurit akan menyerang para penyerang itu, Nino
menghentikan Tedi;
C U :
NINO
Kau
lindungi saja kami dari sini (tersenyum) kau akan segera pulang, jangan sampai
istrimu kecewa karena kau pulang di dalam peti jenazah, biarkan kami yang
melawan mereka, kau coba hubungi markas untuk meminta bantuan, kau bisa lakukan
itu, Ted? (menatap Tedi)
L S :
TEDI
Tapi....(terpotong)
C U :
HASAN
Tidak
ada tapi-tapian, Ted! (memegang pundak Tedi) kau masih muda sementara kami,
tidak perlu aku jelaskan lagi, kau pun sendiri sudah tahu, ya’kan? (menatap
Tedi) sekarang lakukan apa yang Nino katakan, cepat hubungi markas, minta
segera bantuan, ayo sekarang lakukan!! (menatap tajam Tedi)
L S :
TEDI
Baiklah,
tapi kalian harus hati-hati, karena bukan hanya aku yang punya seseorang yang
sedang menunggu di rumah, kalian juga (tersenyum)
INS. : ESTABLISH.
memperlihatkan para prajurit yang meninggalkan mobil mereka dan mulai menyerang
para penyerang, terlihat Tedi langsung mengarahkan senjatanya pada arah depan
untuk melindungi teman-temannya;
CUT TO :
Snapshots :
ESTABLISH. Memperlihatkan para prajurit yang mulai menyerang
para penyerang, mereka terlihat sesekali merasa ketakutan, tapi mereka tetap
menyerang para penyerang dengan berani;
C U. Memperlihatkan Tedi yang terus melindungi
teman-temannya, kemudian ia sesekali mencoba menghubungi markas, tapi ia terus
gagal, lalu terlihat Tedi berhasil menghubungi markas;
C U :
TEDI
Roger,
markas!! Roger!!! Ini elang pengintai meminta bantuan!!!roger,roger! (terus
memegangi radio) roger, ini elang pengintai sedang diserang oleh beberapa orang
pemberontak bersenjata lengkap, kami minta bantuan, sekali lagi kami minta
bantuan segera, kami tidak bisa menghalau mereka lebih lama lagi, kami akan
kewalahan (menatap ke arah teman-temannya)
KOMANDAN
OS : roger, elang pengintai, kami akan mengirimkan
bantuan ke sana, sekali lagi kami akan mengirimkan bantuan.
CUT TO :
Snapshots
:
ESTABLISH. Memperlihatkan para prajurit yang berperang melawan
para penyerang, kemudian salah satu teman Tedi tertembak ia terlihat kesakitan,
meraung-raung, kemudian Nino terlihat menolong temannya itu, Tedi terlihat
melindungi Nino dan temannya yang tertembak;
CAMERA FOLLOW. Memperlihatkan para pemberontak yang mulai
mendekati para prajurit, kemudian para prajurit mulai ketakutan ketika melihat
para pemberontak yang mulai mendekati mereka, lalu mereka memutuskan untuk
berlindung di dermaga;
ESTABLISH. Memperlihatkan seorang pemberontak melemparkan
granat ke arah dermaga, tak lama kemudian bantuan dari markas datang dan
menyerang para pemberontak, terlihat para pemberontak banyak yang tewas,
kemudian tentara bantuan tersebut mendekati dermaga untuk membantu prajurit
yang terserang tadi, lalu mereka keluar secara perlahan, ketika mereka mulai
keluar terlihat seorang pemberontak menembaki para prajurit, lalu Tedi terkena
tembak di kakinya, ia terlihat kesakitan, Nino langsung menembaki penembak
tadi, kemudian penembak tersebut terlihat tewas;
CAMERA FOLLOW :
NINO
Ted, apa kau
tidak apa-apa? (berlari menuju Tedi)
FREEZE.
FADE OUT.
DISSOLVE TO :