Background

Lanjutan Latihan Skenario Film 1 (19:40)



SC.26.INT.RUANG TAMU – SIANG
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah ruang tamu berwarna putih dengan kursi kayu berjumlah 4 buah yang tertata rapi dengan meja kayu yang diletakkan di tengah-tengah kursi tersebut, cahaya lampu sedikit buram, terlihat sebuah lukisan menghiasi dinding ruang tamu tersebut, terlihat gorden terbuka dengan rapi terletak di samping jendela yang terbuka, kemudian terlihat Alina sedang duduk dan membaca buku, lalu secara tiba-tiba ia merasa teringat pada suaminya.

C U :
ALINA
VO : Ada apa ya? (mengkerutkan dahi) kenapa tiba-tiba aku merasa sesuatu terjadi pada suami saya, apa mungkin dia......(memegang bibir) ah, tidak mungkin, tidak mungkin, dia pasti baik-baik saja, dia tidak akan terkena musibah apapun, aku yakin itu (menganggukkan kepala)

Snapshots : CAMERA FOLLOW. memperlihatkan Alina mengambil blazernya lalu, keluar rumah;

DISSOLVE TO :

SC.27.EXT.MARKAS PRAJURIT – MALAM
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah markas prajurit dengan beberapa senapan terpampang di setiap tenda, terlihat beberapa prajurit dengan mengobrol dengan prajurit yang lain, mereka terlihat akrab, terlihat seorang prajurit yang kelihatannya berpangkat tinggi sedang mondar-mandir memeriksa keadaan markasnya, ia terlihat sangat khawatir dengan keadaan prajuritnya yang terluka akibat penembakan tadi siang, terlihat beberapa prajurit sedang mendapatkan perawatan dari seorang perawat laki-laki, mereka tampak menahan rasa sakit, Tedi pun mendapat perawatan dari seorang dokter, ia tampak kesakitan.

DISSOLVE TO :

SC.28.EXT.TAMAN – SIANG
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah taman dengan beberapa bangku tertata dengan rapi, terdapat sebuah pohon besar yang berada di tengah-tengah taman, di depan pohon tersebut terdapat sebuah kolam kecil dengan beberapa ikan yang terlihat berenang-renang, terlihat beberpa orang sedang berkunjung ke taman itu, mereka terlihat duduk pada bangku taman, satu orang sedang asyik dengan membaca buku, beberapa orang terlihat sedang mengobrol, terlihat Alina memasuki taman dan duduk pada sebuah bangku yang masih kosong, kemudian ia mengeluarkan buku dan menulis sesuatu.

CUT TO :

Snapshots (melatar-belakangi OS) :
L S. memperlihatkan Alina yang menulis, sesekali ia terlihat tersenyum, kemudian sesekali ia terlihat melihat sekitarnya, lalu kembali menulis;
ESTABLISH. Memperlihatkan Alina yang meninggalkan taman dengan perasaan sedikit gelisah;

ALINA
OS : kasih, apa yang terjadi denganmu? Kemarin aku selalu memikirkanmu, tidak biasanya aku memikirkanmu sepanjang hari, biasanya setelah aku mengunjungi taman ini, aku sedikit bisa melupakanmu untuk sesaat, tapi kemarin kau selalu hadir, hampir di setiap aku melakukan kegiatan, apa yang terjadi denganmu? kau baik-baik saja, kan?

DISSOLVE TO :

SC.29.EXT.MARKAS PRAJURIT – MALAM
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah markas prajurit dengan beberapa senapan terpampang di setiap tenda, terlihat beberapa prajurit dengan mengobrol dengan prajurit yang lain, mereka terlihat akrab, terlihat seorang prajurit yang kelihatannya berpangkat tinggi sedang mondar-mandir memeriksa keadaan markasnya, ia sesekali memegang pundak prajurit dan tersenyum, terlihat beberapa prajurit sedang mendapatkan perawatan dari seorang perawat laki-laki, Tedi termasuk dari para prajurit yang mendapatkan perawatan,  mereka tampak menahan rasa sakit, terlihat seorang prajurit sedang duduk dan memegangi sebuah kertas yang ternyata foto, matanya terlihat menahan tangis, kemudian ia menyeka air matanya tersebut.

C U :
TEDI
Dok, apakah aku akan cacat? (menatap dokter)

L S :
DOKTER
Tidak, anda tidak akan cacat, tapi memang membutuhkan waktu sedikit lama untuk recovery, untung saja pelurunya tidak sampai menghancurkan tulang anda, hmm, jika sampai itu terjadi.....(menarik nafas) apa yang anda takutkan bisa terjadi, maka beruntung sekali anda hari ini masih bisa bernafas dan merasakan kaki anda (tersenyum)

CAMERA FOLLOW :
NINO
Kau tidak apa-apa, Ted? (berjalan menghampiri Tedi)

CAMERA PAN TO :
TEDI
Kata dokter aku tidak apa-apa, hanya membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk menyembuhkannnya (tersenyum) aku beruntung tidak tewas kemarin, aku heran dengan mereka semua, sebenarnya apa yang mereka incar dari kita? (mengkerutkan dahi)
CAMERA PAN TO :
NINO
Mereka menganggap kita ini musuh padahal, kita berusaha mengamankan wilayah mereka, kau jangan khawatir, Ted! (memegang pundak Tedi) sebentar lagi kau akan segera pulang mungkin bulan depan, tadi aku telah berbicara pada komandan, dan ia menyetujuinya (tersenyum)

CAMERA PAN TO :
TEDI
Benarkah? (mengkerutkan dahi) terima kasih, No! (tersenyum) No, siapa saja yang gugur dalam penyerangan hari kemarin? (menatap Nino)

CAMERA PAN TO :
NINO
Lukas, dan Imran! (menundukkan kepala)

CAMERA PAN TO :
TEDI
Imran? (mengkerutkan dahi)

CAMERA PAN TO :
NINO
Ya, ia terluka cukup parah.....terutama di bagian dada, aku pun cukup kagum atas kekuatan tubuhnya yang mampu menahan luka separah itu (menundukkan kepala)

CAMERA PAN TO :
TEDI
No, apa istriku akan terus merawatku sampai luka ini sembuh? (menatap Nino)

CAMERA PAN TO :
NINO
Apa yang kau pikirkan, Ted? (tersenyum) aku rasa ia akan terus merawatmu sampai kau kembali normal, tenang saja! (tersenyum) oh, iya, surat yang telah kau tulis sudah kau kirimkan ke tukang pos? (mengkerutkan dahi)

CAMERA PAN TO :
TEDI
Sudah! Aku sudah mengirimkannya pada tukang pos, ia bilang surat itu akan sampai lusa ke tangan istri ku (tersenyum) aku harap ia bisa memahami keadaanku di sini! Aku juga menuliskan kejadian kemarin, No... agar ia tidak terlalu terkejut karena melihat keadaanku pada saat pulang seperti ini, No (tersenyum)
CAMERA PAN TO :
NINO
Baguslah kalau begitu, aku berharap ia akan mengerti dengan keadaanmu sekarang, tapi menurut firasatku, ia akan menerimamu apa adanya, kau santai saja (tersenyum)

INS. : ESTABLISH. memperlihatkan Tedi yang tersenyum, lalu tak lama kemudian ia tertidur;

DISSOLVE TO :

SC.30.EXT.DEPAN RUMAH ALINA – PAGI
FADE IN.
ESTABLISH. Sebuah halaman rumah dengan beberapa tanaman hias tertata rapi di teras rumah, pagar besi berwarna hitam membatasi jalanan dan pekarangan, terlihat lampu taman berbentuk bola berdiri kokoh di tengah-tengah halaman, rumput-rumput masih tampak berembun, daun-daun kering masih berserakan di halaman rumah tersebut, terlihat Alina keluar rumah sambil membawa sapu lidi, ia hendak membersihkan halaman rumahnya.

CAMERA FOLLOW :
ALINA
VO : sudah lama rasanya aku tidak menyapu halaman ini (tertawa kecil) berantakan sekali, (menarik nafas)

INS. : ESTABLISH. memperlihatkan Alina yang menyapu halamannya, ia sangat teliti, sesekali ia terlihat menyeka keringat yang mulai bercucuran, kemudian seorang tukang pos datang menghampiri rumahnya;

L S :
TUKANG POS
Apa ini rumah ibu Alina? (mengetuk pagar)

INS. : CAMERA FOLLOW. Alina menghampiri tukang pos;

L S :
ALINA
Iya, benar ada yang bisa saya bantu? (tersenyum)

CAMERA PAN TO :
TUKANG POS
Ah, ini ada surat mohon diterima (tersenyum)
CAMERA PAN TO :
ALINA
Terima kasih pak! (tersenyum)

ESTABLISH :
TUKANG POS
Sama-sama, (pergi meninggalkan rumah Alina)

CAMERA FOLLOW :
ALINA
Surat? (mengkerutkan dahi) apa aku pernah mengirimi seseorang surat? Atau ini, surat dari suamiku? (tersenyum sambil berjalan menuju kursi yang ada di teras)

INS. : MLS. memperlihatkan Alina membuka surat tersebut;

L S :
ALINA
Sudah kuduga! Ini dari suamiku! (tersenyum)

CUT TO :

Snapshots (melatar-belakangi OS) :
ESTABLISH. memperlihatkan Alina yang duduk dan membaca surat dari Tedi, ia sesekali tersenyum;
CAMERA FOLLOW. Memperlihatkan Alina yang berjalan mondar-mandir sambil membaca surat;

TEDI
OS : Alina tercinta, Bersama surat ini kukirimkan padamu sepotong senja–dengan angin, debur ombak, matahari terbenam, dan cahaya keemasan. Apakah kamu menerimanya dalam keadaan lengkap?
Seperti setiap senja di setiap pantai, tentu ada juga burung-burung, pasir yang basah, siluet batu karang, dan barangkali juga perahu lewat di jauhan. Maaf, aku tidak sempat menelitinya satu persatu. Mestinya ada juga lokan, batu yang berwarna-warni, dan bias cahaya cemerlang yang berkeretap pada buih yang bagaikan impian selalu saja membuat aku mengangankan segala hal yang paling mungkin kulakukan bersamamu meski aku tahu semua itu akan tetap tinggal sebagai kemungkinan yang entah kapan menjadi kenyataan.
Kukirimkan sepotong senja ini untukmu Alina, dalam amplop yang tertutup rapat, dari jauh, karena aku ingin memberikan sesuatu yang lebih dari sekedar kata-kata.
Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Alina, dan kata-kata, ternyata, tidak mengubah apa-apa. Aku tidak akan menambah kata-kata yang sudah tak terhitung jumlahnya dalam sejarah kebudayaan manusia Alina. Untuk apa? Kata-kata tidak ada gunanya dan selalu sia-sia. Lagi pula siapakah yang masih sudi mendengarnya? Di dunia ini semua orang sibuk berkata-kata tanpa peduli apakah ada orang lain yang mendengarnya. Bahkan mereka juga tidak peduli dengan kata-katanya sendiri. Sebuah dunia yang sudah kelebihan kata-kata tanpa makna. Kata-kata sudah luber dan tidak dibutuhkan lagi. Setiap kata bisa diganti artinya. Setiap arti bisa diubah maknanya. Itulah dunia kita Alina.
Kukirimkan sepotong senja untukmu Alina, bukan kata-kata cinta. Kukirimkan padamu sepotong senja yang lembut dengan langit kemerah-merahan yang nyata dan betul-betul ada dalam keadaan yang sama seperti ketika aku mengambilnya saat matahari hampir tenggelam ke balik cakrawala.
Alina yang manis, Alina yang sendu, Akan kuceritakan padamu bagaimana aku mendapatkan senja itu untukmu dan kehidupanku di markas....

CUT TO :

L S :
ALINA
VO : Tidak biasanya ia berkata seromantis ini, aku harap ketika ia datang ia menjadi sosok yang baru (tersenyum)

CUT TO FLASHBACK :


Categories: Share

Leave a Reply